Comments



BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Munculnya ilmu pengetahuan adalah karena karakter unik

yang dimiliki oleh manusia yaitu hasrat/keinginan untuk mengetahui.

Manusia mempuyai rasa ingin tahu terhadap benda-benda di sekelilingnya,

alam sekitar, matahari, bulan, tanaman, hewan dan semua makhluk

hidup yang lainya. Tidak sampai di sini, manusia juga mempunyai

hasrat untuk mengetahui tentang hakikat dirinya sendiri (antroposentris).

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas maka ditemukan rumusan masalah seperti :

1.Bagaimana cara perkembangan alam pikiran manusia?
2. Apa pengertian dari mitos dan bagaimana manusia memperoleh pemikiran?



C. Tujuan Penulisan

1. Menjelaskan bagaimana cara perkembangan alam pikiran manusia.
2. Menjelaskan apa yang dimaksud dengan mitos dan bagaimana manusia memperoleh pemikiran.


BABA II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Alam Pikir Manusia

Manusia sebagai makhluk yang berpikir dibekali rasa ingin tahu.

Rasa ingin tahu inilah yang mendorong untuk mengenal, memahami, dan menjelaskan gejala-gejala alam.

Manusia sebagai makhluk mempunyai ciri-ciri yaitu:

a. Memiliki organ tubuh yang komplek dan sangat khusus terutama otaknya.
b. Mengadakan pertukaran zat, yakni adanya zat yang masuk dan keluar.
c. Memberikan tanggapan terhadap rangsangan dari dalam dan dari luar.
d. Memiliki potensi berkembang biak.
e. Tumbuh dan bergerak.
f. Berinteraksi dengan lingkungannya.
g. Meninggal atau mati.

Manusia sebagai makhluk berpikir dibekali hasrat ingin tahu tentang benda dan peristiwa yang terjadi disekitarnya, termasuk juga ingin tahu tentang dirinya sendiri.

Rasa ingin tahu inilah manusia bisa untuk memahami dan menjelaskan gejala-gejala alam, baik alam besar (makrokosmos) maupun alam kecil (mikrokosmos), serta berusaha memecahkan masalah yang dihadapi.

Dan denga adanya dorongan rasa ingin tahu dan usaha untuk memahami dan memecahkan masalah yang dihadapi, maka dengan itu manusia dapat mengumpulkan pengetahuan.

Pengetahuan yang diperoleh ini akhirnya tidak hanya terdapat pada objek yang diamati dengan panca indera saja, tetapi juga masalah-masalah lain, misalnya yang berhubungan dengan baik atau buruk, indah atau tidak indah.

Kalau suatu masalah dapat dipecahkan, timbul masalah lain menunggu pemecahannya. Manusia bertanya terus setelah tahu apa yang mereka ingin tahu, bagaimana dan mengapa. Manusia mampu menggunakan pengetahuannya yang terdahulu untuk dikombinasikan dengan pengetahuannya yang baru, menjadi pengetahuan yang lebih baru.

Rasa ingin tahu yang terdapat dalam diri manusia ini bisa menyebabkan pengetahuan mereka menjadi berkembang. Setiap hari mereka berhubungan dan mengamati benda-benda dan semua peristiwa yang terjadi di sekitarnya. Pengamatan-pengamatan yang ditangkap melalui panca inderanya merupakan objek rasa ingin tahunya.

Manusia tidak akan merasa puas jika belum memperoleh hal-hal yang diamatinya.

Mereka berusaha mencari jawabannya dan untuk itu mereka harus berfikir, rasa ingin tahunya terus berlanjut, bukan hanya apa-nya saja yang ingin diketahui jawabannya, tetapi jawaban dari bagaimana dan kemudian berlanjut mengapa tentang hal-hal yang bersangkutan dengan benda-benda dan semua peristiwa yang diamatinya.

Berlangsungnya perkembangan pengetahuan tersebut lebih dipermudah atau diperlancar dengan adanya kemampuan ini, maka dapat dilakukan tukar menukar informasi mengenai pengalaman dan pengetahuan yang mereka miliki masing-masing.

Perkembangan pengetahuan pada manusia juga didukung oleh adanya sifat manusia yang ingin maju, sifat manusia yang selalu tidak puas dan sifat yang lebih baik.

Mereka selalu berusaha mengerti atau memperoleh pengetahuan yang lebih banyak.

B. Antroposentris

Antroposentris ( anthropus = manusia, centrum = pusat ) adalah anggapan bahwa manusialah yang menjadi pusat segala-galanya.

Pandangan ini masih dalam tahap awal perkembangan pikiran manusia.

C. Geosentris

Geosentris ( geo = bumi ) adalah anggapan bahwa bumi pusat alam semesta. Semua benda langit mengelilingi bumi merupakan anggapan yang berkembang sejak abad ke-6 SM.

Tokohnya:

a. Thales (624-548 SM) yang dianggap orang pertama yang mempertanyakan dasar alam dan isinya. Thales percaya bintang-bintang bisa memancarkan cahaya sendiri, sedangkan bulan hanya memantulkan sinar matahari ke bumi. Ini bisa dikatakan bahwa bumi merupakan cakram yang mengapung di atas air.

b. Anaximender (610 – 546 SM) ialah orang pertama yang menyatakan bahwa langit berputar dengan poros bintang kutub Kubah langit yang nampak adalah setengah bola dengan bumi sebagai pusatnya.

c. Pythagoras (580-500 SM) yang terkenal dengan dalil segitiga siku-siku.Di samping pelopor matematika, ia juga berkeyakinan bahwa bumi bulat dan berputar, sehingga menampakkan gerakan perputaran semu dari langit. Ia juga mengajarkan bahwa di bumi terdapat 4 unsur yaitu : tanah, air, udara dan api.

d. Erasthothenes (276-195 SM) ialah orang yang pertama menghitung ukuran bumi sebagai benda bulat.

e. Ptolomeus (127-151 SM) mengemukakan pendapatnya bahwa bumi adalah pusat jagad raya, berbentuk bulat, diam setimbang tanpa tiang penyangga

f. Avicenna (Ibn-Shina abad 11), seorang ahli Ilmu Pengethuan, terutama dalam bidang Ilmu Kedokteran, Fiolosof.

D. Heliosentris

Heliosentris (Helios = matahari) adalah anggapan bahwa pusat alam semesta adalah matahari. Hal ini merupakan pendapat baru karena makin sempurnanya alat pengamat bintang berupa teleskop dan semakin meningkatnya kemampuan berfikir manusia yang terjadi pada tahun 1500-1600.

Sebagai tonggak sejarah Nicolous Copernicus (1473-1543) dengan pokok ajaran :

a. Matahari adalah pusat sistem solar sedangkan bumi adalah salah satu planet di antara planet-planet lain yang beredar mengelilingi matahari.

b. Bulan beredar mengelilingi bumi dan bersama bumi mengelilingi matahari.

c. Bumi berputar pada porosnya dari barat ke timur yang mengakibatkan adanya siang dan malam dan pandangan gerakan bintang-bintang.

Pengikut Copernicus adalah Bruno (1548-1600). Ia memberikan kesimpulan lebih jauh lagi:

a. Jagat raya tidak ada lagi.

b. Bintang-bintang tersebar di seluruh jagat raya.

Tokoh lain adalah Johannes Kepler (1571-1630), pendapatnya :

a. Planet-planet beredar mengelilingi matahari pada suatu garis edar yang berbentuk elips dengan suatu fokus.

b. Bila ditarik garis imajinasi dari planet ke matahari dan ia bergerak menurut garis edarnya, luas bidang yang ditempuh pada jangka waktu yang sama adalah sama.

c. Pangkat dua dari waktu yang dibutuhkan sebuah planet utk mengelilingi matahari secara penuh sebanding dengan pangkat tiga dari jarak rata-rata palnet itu terhadap matahari.

Tokoh lain adalah Galileo (1564-1642) dengan penemuannya yaitu teleskop yang mutakhir. Ia menemukan bahwa ada empat buah bulan yang mengelilingi Yupiter, adanya gunung-gunung di bulan dan satu bintik hitam di matahari yang sangat penting untuk menghitung kecepatan rotasi matahari, adanya Mikly Way atau Bima Sakti. Dan yang sangat menakjubkan adalah ditemukannya cincin Saturnus.


BAB III

PENUTUP

A . Kesimpulan

Munculnya ilmu pengetahuan adalah karena karakter unik yang dimiliki oleh manusia yaitu hasrat/keinginan untuk mengetahui. Manusia mempuyai rasa ingin tahu terhadap benda-benda di sekelilingnya, alam sekitar, matahari, bulan, tanaman, hewan dan semua makhluk hidup yang lainya.

Tidak sampai di sini, manusia juga mempunyai hasrat untuk mengetahui tentang hakikat dirinya sendiri (antroposentris).dengan kemampuan berfikir manusia dapat mendayagunakan pengetahuannya yang terdahulu dan kemudian menggabungkan dengan pengetahuannya yang diperoloeh hingga menghasilkan pengetahuan yang baru.
Teori-teori pengetahuan bila didasarkan menurut sifat teoritis dan historis dapat dikelompokkan menjadi dua aliran yang besar, yaiturasionalisme dan empirisme.

Rasionalisme meyakini bahwa sejumlah ide atau konsep adalah terlepas dari pengalaman dan bahwa kebenaran itu dapat diketahui hanya dengan nalar.

Sedangkan.

Empirisme berpendapat bahwa semua ide dan kosep berasal dari pengalaman dan bahwa kebenaran hanya dapat dibangun berdasarkan pengalaman.
Pemikiran islam adalah pemikiran yang khas, lain daripada yang lain. Ini wajar, sebab pemikiran islam berasal dari wahyu atau bersandarkan pada penjelasan wahyu, sedangkan pemikiran-pemikiran yang lain yang berkembang di antara manusia, baik itu berupa agama-agama non samawi, ideologi-ideologi politik dan ekonomi, maupun teori-teori sosial sekedar muncul dari kejeniusan berfikir manusia yang melahirkannya.

B . Saran

Dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan karena kami belum begitu memahami baik dari segi bahasa atupun tulisan, yang berhubungan dengan kalimatnya,maka dengan adanya kritik dan saran dari dosen dan teman-teman yang sifatnya memperbaiki dan membangun, kami terima dengan senang hati.

Selanjutnya kami ucapkan terima kasih kepada dosen beserta seluruh setaf yang ada di lingkungan pendidikan sekolah tiggi agama islam negri [STAIN] pamekasan yang telah memberikan banyak pengetahuan kepada kami dan kepada mahasiswa baru, hususnya teman-teman kelas E jurusan tarbiyah prodi bahasa enggris sekolah tinggi agama islam negri [STAIN]pamekasan

DAFTAR PUSTAKA

 Almustofa.

 Rizal, Fahrul, dkk. 2006. Antroposentris, Geosentris, Heliosentris.

 Ahmadi, Drs. H. Abu, Supatmo, Ir. A. 1991. Ilmu Alamiah Dasar.

 http://hayatulislam.wordpress.com/2007/01/29/karakteristik-pemikiran-islam

 http://bocahfathulhuda05.wordpress.com/2009/01/18/perkembangan-pola-pikir-manusia

 http://www.hmi_akakom.dikti.net/?pilih=news&mod=yes&aksi=lihat&id=8

Related Post :